PROSES MORFOFONEMIK JENIS PENGHILANGAN FONEM

Proses morfofonemik penghilangan fonem berlawanan dengan jenis penambahan fonem, dan hanya mungkin terjadi pada kata-kata yang dibentuk dengan afiks:
  1. /meng-/ atau /meN-/
  2. /peng-/ atau /peN/
  3. /peng-an/ atau /peN-an/
  4. /ber-/
  5. /per-/
  6. /ter-/
  7. /per-an/
  8. /-nda/
Jika kata-kata yang dibentuk dengan afiks  (1), (2) dan (3) di atas mengalami proses penghilangan fonem; fonem yang hilang tentu fonem nasal (/ng/ atau /N/) pada afiksnya, termasuk kata-kata yang bentuk dasarnya berfonem awal /k,p,s, t/ yang luluh
apabila kata-kata bentukan yang mengalami pelesapan fonem itu dibentuk dengan afiks (4), (5), (6) dan (7) di atas, yang dilesapkan pasti fonem /r/ pada afiksnya

Salah satu realisasi prfiks /peng-/ atau /peN-/ sama gengan realisasi prefiks /per-/, yakni /pe-/.
Demikian juga konfiks /peng-an/ atau /peN-an/ dengan /per-an/, salah satu realisasinya yang sama ialah /pe-an/.
Karena nomina-nomina yang dibentuk dengan afiks di atas ini pembentukannya lewat verba lebih dahulu, maka untuk mengenali afiks pembentuk nomina tersebut harus lewat verbanya dengan cara mengartikannya. Hal ini harus ditempuh karena memang ada keajegan yang dapat dijadikan pegangan, yaitu
  1. jika verbanya ber-prefiks /meng-/ atau /meN-/, nominya berafiks /peng-/ atau /peN-/ untuk nomina agentif (pelaku), dan /peng-an/ atau /peN-an/ untuk nomina yang lain
  2. apabila verbanya ber-prefiks /ber-/ atau .memper-/, nomina agentifnya ber-prefiks /per-/, dan nomina lainnya ber-konfiks /per-an/
Perkembangan bahasa kita akhir-akhir ini yang perlu mendapat perhatian adalah penggunaan prefiks /per-/ dan konfirks /per-an/. Tanpa sebab apa pun prefiks /per-/ itu direalisasikan dengan /pe-/, misalnya pada kata-kata: petinju, pesilat, pesenam, petenis, pegolf, dan sebagainya.

Di atas telah dikemukakan bahwa kata-kata bentukan dengan konfiks /per-an/ dibentuk lewat verba. Kini konfiks tersebut banyak digunakan untuk membentuk nomina dari bentuk dasar nomina, dengan makna hal ikhwal yang berhubungan dengan dasarnya, misalnya : perkopian, pertembakauan, perbukuan, perobatan, permobilan dan sebagainya

Test Formatif 2
  1. Morfem prefiks nya adalah /meN-/. Pada kata melawat terdapat proses penghilangan fonem. Fonem yang hilang yaitu fonem /N/
  2. Kata  pengembangan dibentuk dengan konfiks /peng-an/. Kata tersebut mengalami pelesapan fonem, yakni fonem /ng/ pada konfiks
  3. Selain peroses pelesapan fonem, kata pengembangan pada soal no. 2 di atas juga mengalami proses morfofonemik jenis lain yaitu penggantian dan pergeseran fonem
  4. Kata penemuan dibentuk dari bentuk dasar dan konfiks /peN-an/. Jumlah fonem morfem-morfem pembentuknya dan kata pembentuknya sama, yakni pe-ne-mu-wan = 9 fonem
  5. Pada kata penemuan, yang jumlah fonem kedua belah pihaknya sama itu (soal no.4), sebenarnya terdapat proses morfofonemik sebanyak 3 jenis , peN ->  pe (penghilangan),  temu -> nemu (penggantian fonem), an -> wan (seluncur) 
  6. Proses morfofonemik yang berupa penghilangan fonem pada kata penemuan (soal no.4) tersebut dibuktikan dengan hilangnya fonem /N/
  7. Kalian harus hati-hati hidup di perantauan. Pada kata perantauan terjadi proses penghilangan fonem. Yang hilang ialah fonem /N/ atau /ng/
  8. Kata petani mengalami proses morfofonemik pengguguran fonem. Fonem yang hilang ialah fonem /r/
  9.  Perekayasaan sering terjadi di dunia politk. Konfiks pembentukan kata perekayaan tersebut bukan /pe-an/. Jadi, ada fonem yang dihilangkan, yaitu fonem /ng/
  10. Dibandingkan dengan Malaysia penerbitan buku di Indonesia sudah kalah, apalagi dengan Jepang. Proses penghialngan fonem terjadi pada kata penerbitan itu. Yang dilesapkan ialah fonem /ng/ dan /N/

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Morf, Morfem, Alomorf, dan Kata

CODE SWITCHING, CODE MIXING, AND INTERFERENCE

Pengenalan Morfem (prinsip-prinsip pengenalan Morfem)