MARKET EXCLUSION DALAM POLIS

 Setidaknya ada enam alasan mengapa polis mengecualikan suatu kerugian.

  1. Objek pertanggungan seharusnya dijamin oleh produk asuransi lain.
    Misalnya, dalam Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia (PSAKI), pencurian selama kebakaran dikecualikan. Tertanggung harus membeli asuransi pencurian agar peristiwa kerugian karena pencurian dijamin. PSAKI juga tidak menjamin klaim atas uang yang hilang. Peristiwa kerugian ini seharusnya diasuransikan dengan Asuransi Uang.
  2. Sifat kerugian tidak termasuk dalam karakter risiko yang bisa diasuransikan.

     
    Ada tujuh karakter risiko yang dapat diterima oleh asuransi yaitu 
      1. peristiwa kerugian tiba-tiba, tidak dapat diprediksi sebelumnya dan murni kecelakaan (fortuitous), 
      2. nilai kerugian harus bisa diukur dengan uang (financial value), 
      3. tertanggung harus memiliki kepentingan atas objek yang diasuransikan (insurable interest), 
      4. tidak bertentangan dengan norma umum (not against public policy), 
      5. hukum bilangan besar dipenuhi (law of large number), 
      6. merupakan risiko murni (pure risk), dan 
      7. risiko partikular (particular risk)
    • Contoh sederhana peristiwa kerugian yang sifatnya tidak mendadak adalah barang menjadi aus dan usang. Ada yang tidak bisa dinilai dengan uang seperti nilai sentimental barang. Seseorang tidak dapat mengasuransi cincin pernikahannya berdasarkan nilai emosional dan sejarahnya. Cincin yang harganya Rp. 10.000.000 tidak bisa diasuransikan dengan harga pertanggungan Rp. 1.000.000.000. 
    • Objek asuransi harus memiliki hubungan dengan tertanggung yang sah secara hukum. Ini dimaksudkan untuk menghindari pihak yang tidak berkepentingan mengasuransikan barang milik orang lain. Jadi, seseorang tidak dapat membeli asuransi untuk rumah tetangganya.
    • Sesuatu yang bertentangan dengan norma sosial dan aturan hukum tidak mungkin diasuransikan. Umpamanya, pedagang barang illegal membeli asuransi atas barang dagangannya itu. 
    • Mengapa harus memenuhi hukum bilangan besar (law of large number)? Setidaknya ada dua tujuannya. Demi skala ekonomi dan karena alasan statistik. Untuk membuat statistik diperlukan data yang jumlahnya memadai. 
    • Risiko murni adalah risiko yang memiliki dua kemungkinan kejadian. Terjadi peristiwa kerugian atau tidak terjadi. Tidak ada unsur keuntungan atau spekulasi di sana. 
    • Sementara itu, risiko partikular adalah risiko individual. Sifat kerugiannya individual atau peristiwa kerugian hanya menimpa ke satu orang atau entitas.

  3. Kerugian bersifat katastrofik seperti perang dan bencana alam. Kategori pengecualian ini lazim terdapat di semua polis asuransi. Julukannya compulsory exclusion atau paramount clause. Pengecualian ini wajib ada di semua produk asuransi.
  4. Jaminan asuransi dapat diberikan namun perusahaan asuransi memerlukan informasi dan premi tambahan. Contohnya adalah jaminan asuransi kredit di atas usia tertentu.
  5. Perusahaan berupaya membatasi paparan (exposure) terhadap kerugian. Yang masuk dalam kelompok ini adalah pembatasan jaminan atas kerugian tertentu seperti pengecualian pencurian mobil di luar garasi tertutup.
  6. Sifat kerugiannya spekulatif misalnya risiko bisnis. Selisih nilai keuntungan yang melesat dari target tidak bisa diasuransikan. Kegagalan bisnis adalah contoh lain dari kategori pengecualian ini.

Bisakah tertanggung meminta suatu pengecualian dijamin? Bisa. Bagaimana caranya?

  1. Cara paling mudah adalah meminta pengecualian dihapus. 
  2. Kalau perusahaan asuransi tidak setuju dengan cara ini, gunakan jurus endorsemen. Jurus yang cukup sakti. Ini dilakukan dengan melampirkan ketentuan tambahan di polis. Endorsemen menganulir bagian yang tidak dijamin polis. 
  3. Bisa juga ditambahkan lampiran perluasan jaminan. Intinya memberikan tambahan jaminan asuransi. Yang tadinya tidak dijamin menjadi dijamin. Perubahan ini tidak gratis. Bahkan kadang perusahaan asuransi menolak permintaan perubahan. Kalau pun menerima, dengan penambahan beberapa persyaratan lain. 


Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Morf, Morfem, Alomorf, dan Kata

CODE SWITCHING, CODE MIXING, AND INTERFERENCE

Pengenalan Morfem (prinsip-prinsip pengenalan Morfem)