PERANAN SDM DALAM PELAYANAN PELANGGAN UNTUK KESUKSESAN PERUSAHAAN ASURANSI UMUM
I.
PENDAHULUAN
Era persaingan bebas atau globalisasi
sudah berada di depan mata, dengan ditandatanganinya persetujuan Asean Free
Trade Area (AFTA) , semua negara yang menjadi anggota seperti Brunai,
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Los, Myanmar dan
Kamboja dapat bebas bertransaksi termasuk berasuransi di negara mana saja yang
mereka inginkan termasuk Indonesia.
Sudah pasti akan banyak produk
asuransi sejenis dengan terms & conditions yang luas akan masuk ke
Indonesia. Menurut catatan Lembaga Riset Media Asuransi (2012), 15 besar
perusahaan asuransi jiwa yang menguasai 87.69% total aset tahun 2011, ada 9
perusahaan patungan (joint venture). Sementara itu, di Industri asuransi umum,
kekuatan lokal masih belum tergoyahkan. Hanya ada 2 asuransi patungan di urutan
15 besar.
Jepang, Korea Selatan dan Malaysia
adalah negara yang tertarik meramaikan persaingn asuransi di Indonesia, karena
potensi asuransi di Indonesia belum tergali secara optimal, baru sekitar 10%
dari 245 juta penduduk Indonesia yang berasuransi. Kendala permodalan yang tak
mampu direalisasi oleh perusahaan asuransi kecil di Indonesia sesuai ketentuan
PP No. 81/2008, sangat mungkin menarik perusahaan asing untuk melakukan
investasi di Indonesia untuk menyelamatkan perusahaan asuransi kecil. Sehingga
dengan masuknya perusahaan asing ke Indonesia tentunya persaingan akan semakin
tajam. Terutama sumber daya manusia yang mereka miliki. Selain keterbatasan
kemampuan berbahasa Inggris, kapasitas yang dimiliki oleh perusahaan asuransi
asing pasti lebih besar dengan terms & conditions yang luas.
Sehingga untuk mampu bertahan dalam
menjalankan proses perubahan serta penyesuaian pada kondisi perekonomian saat
ini, perusahaan asuransi hendaknya mempunyai keunggulan kompetitif. Sumber Daya
Manusia marupakan salah satu faktor kunci untuk membangun suatu keunggulan
kompetitif yng berkesinambungan. Perusahaan asuransi membutuhkan sumber daya
manusia yang berkeahlian, cakap, terampil berbudaya dan berbudi luhur dalam
menghadapi peluang dan tantangan saat ini untuk mencapai kesuksesan perusahaan
yaitu pencapaian profit. Sebagaimana diketahui bahwa pasar global
mempersyaratkan daya saing yang tinggi, yang hanya dapat dicapai melalui
peningkatan efisiensi, produktivitas dan kualitas SDM.
The Global Competitiveness Report
2007-2008, Indonesia menduduki peringkat ke 54 dari 136 negara dalam daya saing
global. Peringkat ini relatif rendah ketimbang negara-negara ASEAN lainnya,
seperti Singapura (urutan 7), Malaysia (urutan 21) dan Thailand (urutan 28). Diduga
salah satu unsur yang sangat mempengaruhi daya saing usaha adalah pelayanan
prima.
II.
ANALISA PEMIKIRAN
Boubekri
(2001) dalam tulisannya “Technology eneblers for Supply chain management,
Integrated Manufacturing System” mengatakan persaingan tidak lagi bersifat
inventory-driven system tetapi lebih bersifat service-driven system. Dengan
kata lain pelayanan prima seharunya menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam
bisnis guna mewujudkan suatu superior customer value.
Powell (1995)
dalam jurnal “Strategic Management Journal: Total quality management as
competitive advantage” dimana kualitas pelayanan dinilai sebagai pervasive
strategic force.
Dean dan
Bowen (1994; Management theory and Total Quality: Improving Research and Practice
through Theory Development”, Academy of Management Review) mengatakan bahwa
mutu pelayanan sebagai isyu strategi penting dalam agenda manajemen strategi
perusahaan.
Peranan SDM
sangat signifikan dalam membangun daya saing bisnis karena dalam prakteknya,
mutu pelayanan dapat dilihat dari beragam sisi seperti mutu barang atau jasa yang ditawarkan sesui
dengan preferensi konsumen dan pelanggan, kehandalan dan komitmen pelayanan
dengan segera, akurat dan memuaskan konsumen dan pelanggan, bersikap sopan, penuh
perhatian, empati dan dapat dipercaya.
Sedangkan
yang dimaksud dengan pelayanan adalah bentuk kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan oleh penyelengara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksana ketentuan peraturan
perundang-undangan (KEPMENPAN 63/Kep/M.PAN/7/2003).
Karakteristik
Pelayanan menurut Norman 1991 adalah :
-
Pelayanan
tidak berwujud (hanya dapat dirasakan)
-
Pelayanan
tidak dapat diraba, sangat berlawanan dengan barang jadi
-
Kenyataannya
terdiri dari tindakan nyata dan merupakan pengaruh yang sifatnya tindak sosial
-
Produksi
dan konsumsi dari pelayanan tidak dapat dipisahkan secara nyata, karena pada
dasarnya kejadiannya bersamaan dan terjadi di tempat yang sama
Sedangkan pelayanan prima adalah
pelayanan yang memuaskan pelanggan melebihi
standar dan terbaik yang dapat
diberikan.
Definisi Pelanggan:
-
Customer
: a person or organization that buys goods or services from a store or other
business.
-
Menurut
Business Dictionary : 1. (general) “a party that receives or suncumes products
(good or services) and has the ability to choose between different products and
suppliers. See also buyer”. 2. (quality control) entity within a firm who
establishes the requirement of a process (accounting, for example) and receives
the output of that process (financial statement, for example) from one or more
internal or external supplier.
-
Menurut
Dharmmesta dan Handoko (1997:12) yaitu individu-individu yang melakukan
pembelian untuk memenuhi kebutuhan pribdinya atau konsumsi rumah tangga.
-
Pamitra
(2001:11) menyatakan bahwa pelanggan adalah individu pembuatan keputusan yang
menyebabkan seseorang harus terlibat atau tidak dalam pembelian suatu produk.
-
Menurut
Supranto (2001:21) pelanggan adalah setiap individu yang menerima suatu jenis
barang atau jasa dari beberpa orang lain atau kelompok orang.
-
Lupiyoadi
(2001:134) mendefiniskan pelanggan adalh seorang individu yang secara continue
dan berulang kali datang ke tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya
dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan memuarkan produk
atau jasa tersebut.
III.
PERKEMBANGAN ASURANSI KERUGIAN
TERKINI
Hari Asuransi Indonesia 2012
mengangkat tema “Asuransi untuk Semua” dengan harapan bahwa asuransi akan dapat
menjangkau dan bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Karena peningkatan
kesadaran masyarakat terhadap asuransi, tentu akan berdampak positif terhadap
industri perasuransian Indonesia secara keseluruhan.
Tahun 2012 juga merupakan tahun
terbentuknya Financial Services Authority (FSA)
atau lebih dikenal dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK adalah
lembaga independen dan bebas dari campur tangan pihak lain yang memiliki
fungsi, tugas dan wewenang untuk mengatur, mengawasi dan menyelidiki Sektor
Jasa Keuangan di Indonesia.
Saat ini di Indonesia ada 83
perusahaan asuransi kerugian, 44 perusahan asuransi jiwa, 4 perusahaan
reasuransi dan lebih dari 160 perusahaan penunjang asuransi.
Sampai akhir tahun 2011, menurut
Chief Business Officer MarkPlus, Taufik, terhitung ada 585 produk asuransi baru
yang tercatat di BAPEPAM-LK seperti micro insurance, produk hibrida dan unit
link. Produk-produk ini didominasi oleh asuransi jiwa. Sedangkan di asuransi
umum, hampir semua jenis produknya bersifat tradisional atau standar. Belum
banyak perusahaan asuransi umum yang memiliki produk inovatif seperti asuransi
jiwa.
Menurut Frans Y. Sahusilawane, perusahaan
asuransi umum disarankan terlebih dahulu untuk membenahi sistem teknologi dan
informasi (IT) nya agar lebih inovatif dalam menghasilkan produk. Karena
perusahaan yang sudah melakukan pembenahan IT umumnya memiliki basis data yang
lebih baik sehingga dapat lebih produktif. Selain itu agar dapat berkompetisi
di bisnis pengelolaan risiko, pelaku asuransi khususnya asuransi umum harus
siap berinvestasi tidak saja IT tetapi juga sumber daya manusia.
Tidak seperti asuransi jiwa, di
asuransi umum terdapat 83 perusahaan dengan jenis produk baru yang lebih
sedikit. Guna memenangkan persaingan yang semakin ketat, penggunaan teknologi
informasi (IT) tidak dapat ditawar-tawar lagi. Karena IT berperan lebih dari
sekedar meningkatkan efisiensi dalam menjalankan roda usaha perusahaan, tetapi
juga sebagai strategi jangka panjang untuk menarik klien dengan menawarkan
berbagai kemudahan dalam bertransaksi.
Sebagaimana dijelaskan pada bagian
Pendahuluan bahwa era persaingan bebas sudah di depan mata dan sedang
berlangsung saat ini. Semua pelaku asuransi berlomba-lomba menarik pelanggan.
Sebagaimana diketahui persaingan di
asuransi umum cenderung kurang sehat karena tidak lagi mematuhi rambu-rambu
yang telah disepakati bersama seperti asuransi property. Rate yang ditawarkan
cukup rendah hampir nol dengan terms & conditions yang cukup luas.
Tertanggung tidak hanya meminta perluasan jaminan kadang meminta juga no claim
bonus apabila prosentase kerugian kurang dari 5-10% walaupun hal ini sebelumnya
telah dibicarakan diawal penutupan.
Dan dalam rangka persaingan ini
beberapa perusahaan asuransi mencoba untuk memperbaiki sistem informasi dan
teknologinya, namun karena biaya yang dibutuhkan cukup tinggi, kadang tidak
dapat direalisasikan dalam waktu yang cepat menunggu persetujuan dari dewan
komisaris atau pemegang saham.
Satu-satunya cara untuk memenangkan
persaingan yang tajam saat ini adalah hanya dengan memberikan pelayanan prima
kepada pelanggan selama 24 jam. Jadi pelanggan dapat menghubungi perusahaan
asuransi melalui customer service yang bertugas untuk semua jenis permasalahan
dari penutupan asuransi, klaim sampai dengan konsultasi mengenai asuransi
sejenis.
Perusahaan harus mempersiapkan sumber
daya manusia yang berkualitas tidak hanya mengerti tehnik asuransi tetapi juga
memiliki jiwa marketing yang handal. Hal ini akan menjadi investasi bagi
perusahaan dan tentunya diharapkan dapat mewujudkan tujuan perusahaan yaitu
meningkatkan profit karena mereka telah berhasil menarik pelanggan baru dan
mempertahankan pelanggan lama di era persaingan yang cukup tajam ini.
Namun sebagaimana diketahui bahwa
perusahaan khusunya SDM menghadapi beberapa kendala dalam memberikan pelayanan
prima kepada pelanggan, diantaranya:
-
Kemacetan
Lalu lintas khususnya Jakarta, kadang atau bahkan sering membuat kecewa
beberapa pelanggan asuransi. Satu contoh : pada saat terjadi klaim pihak
tertanggung meminta pelayanan yang cepat dan ingin kendaraannya di survey dan
diperbaiki namun karena terjadi kemacetan yang parah, tertanggung harus
menunggu cukup lama.
-
Gangguan
pada jaringan internet maupun telpon. Mengakibatkan informasi yang masuk
terhambat.
Bila perusahaan asuransi khususunya
asuransi umum telah dapat memberikan pelayanan prima kepada pelanggan tentunya
pelanggan akan tertarik untuk menutup resiko nya atau tetap berasuransi pada
perusahaan yang sama, bila perlu diharapkan kepuasan pelanggan ini akan menarik
pelanggan lainnya masuk ke perusahaan tersebut. Kondisi ini akan memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan premi yang pada akhirnya meningkatkan
profit sebagai tujuan dari suatu kesuksesan perusahaan.
IV.
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas penulis dapat
menyimpulkan bahwa era persaingan bebas tentunya tidak perlu ditakuti apabila
perusahaan asuransi khususnya asuransi umum telah mempersiapkan diri baik dari
segi sistem informasi dan teknologi maupun sumber daya manusia.
Peran SDM sangat dibutuhkan dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan dalam rangka pencapaian profit sebagai
kesuksesan perusahaan dengan berbagai kendala yang ada di perusahaan dan
persaingan di industri asuransi.
SEKIAN
Bantu buat Kartu Kredit dengan beragam fasilitas dan diskon, free iuran tahun pertama di manapun anda berada di seluruh pelosok nusantara Kartu Kredit BNI, adalah Kartu Kredit BNI MasterCard dan BNI VISA, baik Kartu Biru, Emas
ReplyDeletemaupun Platinum berikut Kartu Tambahannya.
100% berkas aman cukup fc ktp.slip
gaji/skp kartu kredit npwp
khusus karyawan gaji min 3 jt perbulan.owner lampirkan fc ktp siup dan npwp bila memiliki kartu kredit bisa dilampirkan
proses maks 10 hari kerja.Diskon 15% untuk makanan dan minuman dengan minimum transaksi Rp 150.000,- dan maksimum transaksi Rp 2.000.000,-.
Diskon 20% untuk menu makanan Hot Kitchen (tidak termasuk Toast/Honey Toast/Beverage) dengan minimum transaksi Rp 150.000.- dan maksimum transaksi Rp 2.000.000,- (sebelum diskon, pajak dan servis).
Garuda Indonesia Travel Fair 2014, bekerja sama dengan Garuda Indonesia, one stop shopping untuk paket wisata Anda dengan harga spesial menggunakan Kartu Kredit dan Kartu Debit BNI.
Diskon cicilan 0% selama 3 & 6 bulan atau cicilan bunga ringan 0,8% selama 9 & 12 bulan dengan transaksi minimum Rp 1.000.000,-
Hemat hingga 50% atau maksimum Rp 1.000.000,- berminat hubungi
chairul sarto utomo via sms telp
PIN 7EA8D6FD TELP 088215334251. 085600125176 alamat kantor RUKO GALAKSI ARTERI SOEKARNO HATTA SEMARANG, LUAR KOTA SEMARANG BERKAS BISA DIKIRIM VIA EMAIL DI rooly88@gmail.com,