Morf adalah wujud konkret suatu Morfem. Pengertian Morf tersebut lebih menunjuk pada ciri bentuk atau struktur fonemis suatu Morfem, tanpa memandang apakah Morf itu memiliki arti yang sama atau berbeda dengan Morf Morf lain. Contoh: Mengebom = /menge-/ dan /bom/ Mendongkrak = /men-/ dan /dongkrak/ Membubut = /mem-/ dan /bubut/ Menjala = /men-/ dan /jala/ Menggantung = /meng-/ dan /gantung/ Beberapa pengertian Morfem : Morfem berupa satuan lingual atau bentuk linguistik terkecil Morfem tidak bisa dibagi lagi menjadi bentuk bermakna yang lebih kecil Morfem merupakan satuan lingual bermakna Morfem merupakan satuan lingual yang tidak memiliki persamaan bunyi-arti walaupun sebagian atau dengan bentuk lain mana pun. Pengertian 1,2, dan 3 mengisyaratkan bahwa Morfem tidak mungkin memiliki unsur yang berupa Morfem. Jika suatu Morfem dibagi lagi atas satuan yang lebih kecil akan menjadi satuan satuan tak bermakna, yaitu suku kata atau fonem. Contoh: melempari terdiri atas 3 Mo
CODE SWITCHING, CODE MIXING, AND INTERFERENCE Code switching is the term used to refer to the situation where two or more codes (languages) are used in the same conversation or utterances. There are several factors influencing code switching, such as the solidarity with the listeners, the choice of the topic, and perceived social and cultural distance. People also switch when there is a new participant, solidarity relationship and status. Other switching is caused by the choice of the topic and affective functions. Code mixing suggest the speaker is mixing up code indiscriminately or perhaps because of incompetence. It occurs when conversations use both language together in the course of a single utterance. Interference is the use of formal elements of one code within the context of another. It can occur at phonological, morphological, lexical or syntactical levels. FORMATIVE TEST 2 1. What is code switching? Code switching refers to a situatio
Modul ini terdiri dari : Prinsip prinsip pengenalan Morfem Kata monomorfemis Kata polimorfemis Prinsip-prinsip pengenalan Morfem meliputi 3 prinsip utama dan 3 prinsip tambahan yang dapat dijadikan alat uji untuk menentukan Morfem-morfem dalam bahasa Indonesia. Prinsip I Bentuk-bentuk yang berulang atau sama yang mempunyai pengertian yang sama, termasuk Morfem yang sama. Contoh: Di daerah Di sana Di mana Di sawah Di dalam Di samping Di atas. Daerah, sana, mana , sawah, dalam, samping dan atas adalah morfem. Bentuk "di" memiliki arti yang sama yaitu menunjukkan tempat. Di daerah berarti menunjukkan suatu daerah. Di sana berarti menunjukkan tempat yang dituju. Prinsip 2 Bentuk-bentuk yang mirip susunan fonem-fonemnya, yang mempunyai pengertian yang sama, termasuk Morfem yang sama, apabila perbedaan-perbedaan itu dapat diterangkan secara fonologi. Contoh: Me-raba Me(n)-tulis Me(m)-baca Me(ny)-simak Me(ng)-gapai Me(n)-cium Me(m)-beli Dengan
Comments
Post a Comment